Ramadhan bukan hanya menawarkan balasan amal yang berlipat
ganda dibanding bulan lainnya. Ia juga sekaligus memberi kesempatan agar kita
bisa meningkatkan ibadah secara kuantitas. Bisa dihitung, shalat malam yang
biasanya hanya Magrib dan Isya, bertambah dengan adanya shalat Tarawih plus Witir
(meski Witir bisa dilaksanakan diluar bulan Ramadhan, akan tetapi mungkin saja
diantara kita semua sangat jarang melakukannya). Intensitas baca Al-Qur’an pun
ikut bertambah dengan adanya tadarusan bareng setiap malam (sebuah tradisi yang
biasa dilakukan setelah shalat tarawih. Saya kurang tahu untuk daerah diluar
pulau Lombok). Shalat Subuh yang biasanya sekali dua bisa jadi lebih rutin.
Namun ada satu hal yang biasanya luput dari perhatian kita.
Saat intensitas ibadah seperti shalat dan baca Al-Qur’an meningkat, satu ibadah
yang pasti ikut meningkat adalah Wudu’. Kita tidak mungkin Shalat tanpa Wudu’
karena Ia adalah syarat sah Sholat. Baca Al-Qur’an pun demikian, tidak
diperbolehkan menyentuh Al-Qur’an tanpa didahului dengan Wudu. Lalu dengan
segala kelebihannya, tentu ini menjadi kemajuan dalam ibadah kita jika mampu
teraktualisasi.
Ada beberapa hal yang menurut saya yang jikalau coba
direnungkan,akan menjadi hikmah jika Wudu secara intens dilakukan. Lebih-lebih
di bulan Ramadhan seperti saat ini. Hikmah yang saya maksud adalah di luar
hikmah yang gaib seperti jaminan surga, dan sebagainya yang biasa kita dengar.
Pertama,
Wudu mengajarkan kita kedisiplinan. Jika benar-benar diteliti, Wudu memiliki aturan-aturan
dan batasan-batasan yang cukup rumit. Bagi seseorang yang mampu komitmen mematuhinya
maka bisa jadi kedisiplinan itu terimplemetasi dalam kehidupan sehari-hari.
Wudu juga mengajarkan kita menghilangkan rasa malas. Dengan banyaknya
ketentuan-ketentuan Wudu yang ada, maka bisa dipastikan hanya seseorang yang
mampu melawan rasa malasnya yang akan mampu melewatinya dengan baik. Selanjutnya,
Wudu mengajarkan seseorang lebih teliti. Jika kita sadar, karena Wudu sebagai
prasyarat ibadah lainnya, harusnya ia dilakukan lebih sempurna. Sehingga dengan
demikian kita akan lebih teliti demi kesempurnaannya.
Demikian beberapa hal yang sempat terfikirkan oleh saya
tentang Wudu. Prihal sederhana yang justru sering terlupakan oleh kita. Padahal
ia bisa jadi indikator terhadap baik buruknya ibadah kita yang lain. Maka,
sudah saatnya kita mulai lebih memperhatikan kualitas Wudu kita. Lebih-lebih
saat kita memiliki kesempatan yang lebih banyak seperti saat sekarang ini di
bulan Ramadhan.