Celoteh singkat tentang Wudu - Amaq Solah
News Update
Loading...

Saturday, May 11, 2019

Celoteh singkat tentang Wudu



Ramadhan bukan hanya menawarkan balasan amal yang berlipat ganda dibanding bulan lainnya. Ia juga sekaligus memberi kesempatan agar kita bisa meningkatkan ibadah secara kuantitas. Bisa dihitung, shalat malam yang biasanya hanya Magrib dan Isya, bertambah dengan adanya shalat Tarawih plus Witir (meski Witir bisa dilaksanakan diluar bulan Ramadhan, akan tetapi mungkin saja diantara kita semua sangat jarang melakukannya). Intensitas baca Al-Qur’an pun ikut bertambah dengan adanya tadarusan bareng setiap malam (sebuah tradisi yang biasa dilakukan setelah shalat tarawih. Saya kurang tahu untuk daerah diluar pulau Lombok). Shalat Subuh yang biasanya sekali dua bisa jadi lebih rutin.

Namun ada satu hal yang biasanya luput dari perhatian kita. Saat intensitas ibadah seperti shalat dan baca Al-Qur’an meningkat, satu ibadah yang pasti ikut meningkat adalah Wudu’. Kita tidak mungkin Shalat tanpa Wudu’ karena Ia adalah syarat sah Sholat. Baca Al-Qur’an pun demikian, tidak diperbolehkan menyentuh Al-Qur’an tanpa didahului dengan Wudu. Lalu dengan segala kelebihannya, tentu ini menjadi kemajuan dalam ibadah kita jika mampu teraktualisasi.

Ada beberapa hal yang menurut saya yang jikalau coba direnungkan,akan menjadi hikmah jika Wudu secara intens dilakukan. Lebih-lebih di bulan Ramadhan seperti saat ini. Hikmah yang saya maksud adalah di luar hikmah yang gaib seperti jaminan surga, dan sebagainya yang biasa kita dengar. 
Pertama, Wudu mengajarkan kita kedisiplinan. Jika benar-benar diteliti, Wudu memiliki aturan-aturan dan batasan-batasan yang cukup rumit. Bagi seseorang yang mampu komitmen mematuhinya maka bisa jadi kedisiplinan itu terimplemetasi dalam kehidupan sehari-hari.

Wudu juga mengajarkan kita menghilangkan rasa malas. Dengan banyaknya ketentuan-ketentuan Wudu yang ada, maka bisa dipastikan hanya seseorang yang mampu melawan rasa malasnya yang akan mampu melewatinya dengan baik. Selanjutnya, Wudu mengajarkan seseorang lebih teliti. Jika kita sadar, karena Wudu sebagai prasyarat ibadah lainnya, harusnya ia dilakukan lebih sempurna. Sehingga dengan demikian kita akan lebih teliti demi kesempurnaannya.

Demikian beberapa hal yang sempat terfikirkan oleh saya tentang Wudu. Prihal sederhana yang justru sering terlupakan oleh kita. Padahal ia bisa jadi indikator terhadap baik buruknya ibadah kita yang lain. Maka, sudah saatnya kita mulai lebih memperhatikan kualitas Wudu kita. Lebih-lebih saat kita memiliki kesempatan yang lebih banyak seperti saat sekarang ini di bulan Ramadhan.


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done