Salah satu anjuran ibadah yang mesti diperbanyak selama
bulan Ramadhan ini adalah anjuran bersedekah. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah
ayat 261 Allah berfirman bahwa sesungguhnya orang yang mendermakan (bersedekah)
hartanya dijalan Allah itu seperti orang yang menanam sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai tersebut terdapat seratus biji dan
Allah akan melipatgandakan balasan bagi orang yang dikehendakiNya.
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, ayat tersebut berbicara tentang
balasan dengan lebih matematis karena manusia pada dasarnya adalah pragmatis.
Ia akan melakukan sesuatu jika memperoleh keuntungan dari apa yang telah
dilakukan. Oleh sebab itu, dalam hal bersedekah, Allah memberikan balasan dengan
ayat yang lebih pragmatis dan matematis
untuk memantik manusia agar mau melakukannya. Namun ketika melakukannya pun,
manusia tetap saja masih pragmatis.
Karakter bawaan manusia yang pragmatis tersebut kita bisa
saksikan saat bersedekah. Ketika dihadapkan dengan kotak amal, lalu saat merogoh
uang dari kantong, biasanya ketika uang yang keluar berbeda nominalnya, maka
yang akan dipilih biasanya yang paling sedikit nominalnya. Inilah salah satu
bentuk akut pragmatis manusia, low cost
high impact. Mengharapkan keuntungan yang banyak dari pengorbanan yang
kecil.
Padahal di dalam Ayat Al-Quran di atas, meski sekilas mengajak
dengan ajakan yang pragmatis melalui penjelasan ganjaran berlipat ganda dari
satu sedekah yang kecil, sesungguhnya ayat tersebut justru menjelaskan bagaimana
makna yang lebih pragmatis yang lebih rasional. Jika sedekah yang jumlahnya
kecil saja Allah melipatgandakannya, bagaimana jika jumlah sedekah itu banyak?
Tentu balasan yang akan diterima berlipat-lipat ganda lagi. artinya, jika kita
mengharapkan balasan yang lebih banyak, maka perbanyaklah sedekah kita. Semakin banyak yang kita sedekahkan,
semakin banyak balasan yang kita dapatkan. High
cost high impact, bukan malah sebaliknya.