Sebuah Ekspresi Cinta Untuk Nabi - Amaq Solah
News Update
Loading...

Tuesday, May 14, 2019

Sebuah Ekspresi Cinta Untuk Nabi




Tidak ada suatu perintah dari Allah yang Allah dan malaikatnya turut mengerjakannya, kecuali sholawat. Kita diperintah untuk mengerjakan Shalat, puasa, berhaji, tetapi Allah tidak pernah mencontohkannya. Beda dengan sholawat, Allah sendiri yang terlebih dahulu memberikan contoh baru kemudian memerintahkan kita untuk melakukannya. 

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikatnya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”(QS33:56)

Jika kita lihat dari perspektif cinta, sesungguhya Sholawat adalah bagian dari ekspresi cinta. Tanpa teori pun, kita akan faham bahwa seseorang akan selalu menyebut-nyebut seseorang yang dicintainya. Maka pada dasarnya ayat perintah bersholawat diatas bisa kita maknai sebagai tuntunan bagaimana mengekspresikan cinta kita kepada nabi dalam bentuk ungkapan kata.

Kita bisa lihat kemudian bagaimana ulama-ulama terdahulu mengungkapkan kecintaannya kepada Nabi melalui sholawat dan melahirkan karya-karya bacaan sholawat. Syaikh Ahmad At-Tazi al-Magribi  menciptakan Sholawat Nariyah, Syaikh Mahmud Khalil Al-Husshari melahirkan Sholawat Tarhim, Syaikh M. Zainuddin Abdul Madjid menciptakan Sholawat Nahdlatain, dan masih banyak lagi ulama-ulama yang menciptakan bacaan sholawat sebagai ekspresi cintanya kepada Nabi saw.

Demikianlah, selain memang perintah Allah, bersholawat juga bagian dari ekspresi cinta kita kepada Nabi saw. Sudah seharusnya kita memperbanyak mengamalkannya. Meski memang diliain sisi, sholawat sendiri juga memiliki keutaman yang begitu banyak. Salah satunya seperti yang disebutkan di dalam hadits Nabi saw:

Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali maka Allah akan bersholawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”

Lebih-lebih di bulan Ramadhan ini dimana semua amal ibadah dilipat gandakan, maka tentu keutaman bersholawat akan semakin berlipat-lipat ganda. Semakin banyak kita bersholawat di bulan ini, semakin banyak pula keutamaan yang akan kita dapatkan.

Akan tetapi bagi seorang pencinta, hatinya akan selalu terpaut dengan Nabi. Lalu dengan sendirinya menyebut-nyebut nama Nabi melalui lantunan sholawat yang tiada putus. Ia tidak melihat berapa balasan yang akan didapatkan. Karena mencintai berarti terlepas dari kata pamrih.Yang ia tahu hanyalah keterpautan untuk selalu mengingat yang dicinta. Persis seperti kata Rumi bahwa cinta adalah energi magnetik yang akan terus menerus menarik kita untuk mendekat kepada yang kita cintai.

Share with your friends

Give us your opinion

2 comments

Mantap 2,,,makin tau dan penjelasan ny jelas hingga mudah difahami. Lanjutkan k...👍👍

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done