Setan dan Kebodohan Kita - Amaq Solah
News Update
Loading...

Saturday, May 18, 2019

Setan dan Kebodohan Kita



Jamak kita ketahui bahwa setan adalah makhluk yang diciptakan Allah untuk menggoda manusia agar terjebak dalam kesesatan. Dalam sejarahnya, diceritakan bahwa kakek buyutnya yang bernama iblis telah dikutuk oleh Allah karena kesombongannya tidak menghormati Adam. Setelah dikutuk dan dibuang dari surga, ia meminta satu permintaan yang dikabulkan oleh Allah yakni akan selalu menggoda manusia agar menuju jalan kesesatan sehingga jauh dariNya.

Sejak saat itu, sang setan resmi didaulat menjadi common enemy bagi manusia. Meski demikian, mungkin sudah tabiat manusia, bahwa ketika memiliki common enemy, maka biasanya ia akan selalu menjadikannya kambing hitam terhadap salah dan dosa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Dia mencuri, salah setan. Dia berzina, yang salah setan juga. Dan terus menerus begitu.

Akan tetapi, Tentu disini saya tidak sedang membela si setan. Saya hanya ingin kita memahami lebih jauh tentang siapa dan apa itu makhluk yang bernama setan. Karena jika kita sudah mendaulatnya sebagai musuh, sudah selayaknya kita mengetahuinya lebih jauh. Bukankah dalam strategi perang, mengenal siapa musuh kita adalah salah satu cara mengalahkannya?

Lanjut. Memahami setan sebagai common enemy seharusnya bukan hanya sebagai sesuatu “yang lain”, yakni yang di luar dari diri kita. Karena ternyata, setan bisa saja berada dalam diri kita sendiri. Jika kita mamahami bahwa misi utama setan adalah penyesatan, mungkinkah itu berarti setiap yang menyesatkan kita adalah setan? Jika demikian, tidak ada yang lebih tepat disebut setan dalam diri kita selain kebodohan.

Kebodohan ibarat kegelapan. Ia menutupi penglihatan kita untuk mencari jalan yang benar. Maka ketika dalam kegelapan, yang kita butuhkan adalah cahaya. Dengan cahaya, kita akan melihat jalan-jalan yang benar untuk meraih keselamatan diri kita. Disini, cahaya itu adalah ilmu. Artinya, jika kita ingin melawan setan yang bernama kebodohan, satu-satunya cara adalah memiliki ilmu.

Mungkin itulah sebabnya dalam islam, menuntut ilmu itu hukumnya wajib. Rasulullah saw bersabda yang artinya “menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah” (H.R Ibnu Majah). Dari hadits ini, seakan Rasulullah ingin mengatakan “tuntutlah ilmu karena ia adalah senjatamu melawan setan, setan yang bernama kebodohan!”

Akan tetapi mungkin sebagian kita akan berkata “banyak kok orang yang berilmu justru sesat menyesatkan”. Disini, kita perlu fahami bahwa ilmu itu luas. Mungkin saja ia hanya memiliki cahaya (ilmu) yang mampu membawanya ke satu pintu kebenaran, tetapi belum mampu mampu membawanya lebih jauh pada pintu kebenaran yang lain seperti pintu kebijaksanaan.

Maka dari itu, kita sepantasnya untuk terus menerus menuntut ilmu bahkan sampai ajal menjemput. Seperti yang telah disabdakan Rasulullah saw yang artinya “tuntutlah ilmu itu semenjak dalam buaian hingga ke liang lahat”. Hadits ini seolah mengingatkan kita bahwa usaha melawan setan (kebodohan) adalah longlife journey;perjalanan(usaha) seumur hidup.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done