Lebaran tinggal menghitung jam. Berbagai macam ekspresi
menyambutnya akan segera dipertontonkan. Dari mulai adu suara petasan, pawai
obor, takbiran, dan mungkin yang paling awal adalah kita mengekspresikannya
dalam bentuk membeli barang-barang baru;baju baru, sandal baru, sepatu baru, dan
semua baru.
Semua ekspresi itu boleh-boleh saja diadakan, asalkan tidak
melampui batas, apalagi sampai meniadakan inti dari lebaran itu sendiri. Karena
pada dasarnya, inti dari lebaran adalah menjadi pribadi yang bersih atau suci. Pribadi
yang bersih adalah manifestasi dari tercapainya prestasi tertinggi orang
berpuasa yakni “laallakum tattaquun”, menjadi orang yang bertaqwa.
Indikasi bertaqwa terkumpul dalam dua hal: berusaha menjalankan
segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.Untuk itu, kita bisa menilai
sendiri, jika dalam berekspresi itu justru terdapat unsur-unsur usaha melanggar
perintahNya dan malah mengerjakan yang dilarangNya, maka tujuan kita berpuasa
Ramadhan tidak tercapai dan disaat yang sama makna lebaran yang sesungguhnya
tidak kita dapatkan. Semoga semua itu tidak terjadi.