Summary Diskusi “Nalar Kemanusiaan Al Quran” - Amaq Solah
News Update
Loading...

Tuesday, November 12, 2019

Summary Diskusi “Nalar Kemanusiaan Al Quran”


Beberapa malam yang lalu saya mengikuti sebuah diskusi yang bertema “Nalar kemanusiaan Al-Quran” yang diselenggarakan oleh Kopi Revolusi, sebuah forum diskusi yang diinisisasikan oleh sahabat saya, Dani.  Kopi Revolusi sendiri sudah berlangsung lama dan kebanyakan mengangkat tema-tema ‘berat’. Bagi saya sendiri, sangat menyukai forum-forum seperti itu. Adapun pada kesempatan itu yang menjadi pematerinya adalah Syamsul Wathani M.Ag, seorang dosen tafsir di STAI Darul Kamal Kembang Kerang Lombok Timur.

Lanjut. Ada beberapa poin yang saya bisa tangkap selama mengikuti diskusinya. Sudah barang tentu ini hanyalah hasil sintesa saya pribadi, pasti terjadi perbedaan penyimpulan dengan peserta yang hadir. Beberapa diantaranya adalah:

1. Orang yang membaca Al Quran itu seharusnya bukan hanya membaca biasa pesannya saja, tetapi juga membaca tanda-tanda kekuasaanNya melalui pesan tersebut. Ini yang kemudian dimaksud dengan “Tafakkur” lalu “amal”.

2. Saat Al Quran diturunkan, ia langsung vis a vis dengan konteks; idealitas ilahiyah vis a vis realitas insaniyah.

3. Kondisi Arab dulu terjebak dalam sosiologi sempit:berkubu-kubu. Dalam teori Negara, jika masyarakat sudah terbagi dalam kubu-kubu (terpolarisasi) maka potensi konflik akan sangat tinggi.

4. Dalam perspektif psikologi, salah satu keberhasilan Nabi adalah mampu merubah emosi manusia Arab menjadi lebih tepat. Seperti yang diceritakan sejarah bahwa prilaku masyarakat Arab bukan hanya immoral bahkan lebih dari itu over-immoral, yakni melampui batas. Penyaluran emosi iniliah yang kemudian oleh Nabi diarahkan ke arah yang lebih tepat.

5. Firman Allah yang berbunyi “Atii ullah wa atiiurrasul waulil amri minkum”, pada kata “waulil amri minkum” tersebut maknanya lebih kepada “pemimpin” duniawi. Jadi tugas seorang pemimpin (contoh: pemimpin Negara) lebih kepada pelayanan yang terkait langsung dengan masalah keduniawian.

6. Rasulullah adalah tokoh revolusioner tersukses di dunia karena beliau mampu merevolusi sebuah peradaban hanya dalam waktu 25 tahun. Karena  waktu 25 tahun dalam sejarah manusia adalah sejarah revolusi tersingkat di dunia. Hebatnya itu dilakukan hanya dengan Al Quran.

7. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak mungkin melakukan revolusi tanpa terlebih dahulu memiiki nalar kemanusiaan.

8. Perbedaan antara mazhab Muktazilah dengan Asy-Ariyah atau sering disebut dengan Ahlussunnah wal Jamaah adalah kalau muktazilah meletakkan akal diatas iman sedangkan Asy-Ariyah meletakkan iman diatas akal lalu menggunakan keduanya.

9. Hikmah Al Quran diturunkan di malam hari adalah agar nabi lebih maksimal berfikir. Ini ada kaitannya tentunya dengan penggunaan akal dalam memahami wahyu. Disebutkan pula beberapa kali dalam al Quran untuk kita menggunakan akal dalam memikirkan pesan-pesan ilahiyah yang terdapat di dalam Al Quran itu sendiri.

10. Dalam teori agama, semua agama lahir dari kegelisahan.

11. Perbedaan humanisme barat dengan Islam adalah, kalau humanism barat hanya bersandar pada akal saja, sedangkan humanisme Al Quran itu bersandar pada iman dan akal. Jadi untuk memahami al Quran harus menggunakan hati dan fikiran. Hati tempatnya iman dan fikiran tempatnya akal. Hati dibagi menjadi 3 menurut ulama:
a. Lubb : Hati yang paling dalam
b. Fuad : Hati yang lebih dekat dengan akal
c. Qulub : hati
Akal sendiri disebut dengan istilah Shudur.

12. Kalau mendapatkan masalah, tidak bisa diselesaikan dengan akal saja tetapi harus dengan hati. Jika hanya menggunakan akal maka cenderung menjadi stress dan frustasi. Sedangkan jika kita menggunakan hati maka akan lebih tenang karena hanya hati yang bisa berlaku tawakkal. Jadi seberat apapun masalah yang dihadapi jika diserahkan kepada hati maka akan terselesaikan. Ini sedikit menjawab poin 11.

13. Islam kaffah yang disebutkan di dalam al Quran itu bermakna kita sadar akan kesalahan kita dan ingin terus menerus memperbaikinya.

14. Kalau kita ingin memahami al Quran maka wajib dengan perangkat-perangkatnya. Kata syaikh Al-Bantani, jika orang memahami Al-Quran  tanpa ilmu maka seolah-olah mereka membaca al Quran tetapi al Quran menjauhinya.

15. Beda dalil dengan dalih. Dalil kurvanya itu dari atas kebawah (instruksi) tetapi kalau dalih kurvanya itu dari bawah ke atas (eksekusi). Maksudnya disini adalah kebanyakan di zaman sekarang banyak orang asal mengutip al Quran sebagai alat legitimasi pendapatnya padahal ia sama sekali tidak memiliki ilmu al Quran (ilmu bukan hafalan). Alih-alih menjadi dalil, ayat yang digunakan justru menjadi dalih (pembenaran agar kepentingan pribadinya bisa diraih).

16. Sehubungan dengan hal tersebut, banyak ditemukan orang-orang yang menggunakan ayat al Quran sebagai dalih salah satunya yang banyak berseliweran di media masa belakangan ini. Padahal ia sama sekali tidak memiliki ilmu al Quran, dan untuk memahami ilmu al Quran yang sangat luas, butuh waktu yang sangat panjang.

17. Belajar virtual itu sebenarnya sah-sah saja. Tetapi salah satu kekurangan terbesarnya adalah alpanya ia dari adab. Padahal ilmu agama wabil khusus al Quran termanifestasikan melalui adab. Lihatlah Nabi, beliau mengajarkan al Quran sambil meneladani hikmahnya kepada para sahabat sehingga sahabat bisa langsung memperaktikkan adab tersebut. Dalam khazanah keislaman ini yang disebut dengan keberkahan dalam ilmu.

18. Definisi wahyu adalah “angin yang cepat”. Jadi wahyu itu bukan kata ataupun suara.

Itulah beberapa poin yang saya dapatkan setelah mengikuti diskusi “nalar kemanusiaan Al Quran”. Mungkin ada yang berfikir, kenapa poin-poin tersebut terkesan tidak koheren, saya jawab itu karena point point tersebut murni hasil penyimpulan saya yang saya rekam langsung ketika pembicara sedang menjelaskan. Baik ketika menjelaskan isi slide atau menjawab pertanyaan.

Namun dalam beberapa poin diatas saya coba tambah sedikit dengan sintesa saya meski tidak jauh dari apa yang disampaikan oleh pemateri. Adapun beberapa poin yang saya anggap masih ambigu-seperti poin 18- insya Allah saya akan Singgung di tulisan berikutnya. 

Share with your friends

Give us your opinion

3 comments

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done