Covid-19 (05)_Aktifitas selama karantina diri - Amaq Solah
News Update
Loading...

Monday, April 6, 2020

Covid-19 (05)_Aktifitas selama karantina diri



Hari ini adalah hari ke-19 kami #dirumahsaja, menaati keputusan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) dari pemerintah setempat. PKP yang diberlakukan ini semakin lama semakin diperketat. Semakin dibatasi pergerakan atau aktifitas seseorang. Jika PKP periode pertama kami masih diberikan kelonggaran dengan izin keluar sampai larut malam meski tetap diawasi. Sekarang aktifitas itu dibatasi dari jam 08.00 sampai jam 20.00. Itupun hanya untuk keperluan yang urgen.

Banyak sahabat dan keluarga yang bertanya tentang kondisi kami. Karena berita yang mereka terima kami sedang berada dalam kondisi lockdown, padahal tidak demikian (dalam tulisan-tulisan sebelumnya saya sudah jelaskan perbedaannya). Malah kamilah yang khawatir dengan keluarga di kampung, memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang. Dimana berita yang kami baca lebih banyak tentang kondisi penyebaran virus yang semakin masif.

Tetapi saya tahan dulu berkomentar tentang kondisi di kampung halaman, saya ingin fokus dengan cerita kami yang berada di negeri jiran. Sedikit cerita tentang apa saja yang kami lakukan selama #dirumahsaja. Meski sebenarnya bisa ditebak karena kemungkinan semua orang akan melakukan hal yang sama saja ketika berdiam #dirumahsaja.

Awalnya ketika PKP ini bermula, kami masih aktif kuliah meski daring. Tetapi ketika perkembangan semakin memburuk dan PKP ini diperpanjang maka kampus kami memutuskan meliburkan kami. Semua kegiatan baik itu kegiatan belajar mengajar, tugas, dsb, berhenti. (Meski ada beberapa dosen dari kawan kami yang lain yang tetap ngotot memberikan kuliah).

Kami yang semula antusias dengan pengajaran daring ini mulai berubah mood dari memikirkan mengerjakan tugas dengan bersantai. Coba tebak apa yang kami pilih? Sudah pasti bersantai.he. Mau bagaimana lagi? Kecenderungan kita kan lebih condong “berenang-renang ketepian berakit-rakit kehulu” daripada “berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian”. Apalagi jika kita tumbuh besar dalam lingkungan seperti itu, fix kita auto milih santai. Eh bahkan dalam kondisi harusnya belajarpun kan kita lebih memilih santai bukan?

Tapi sejujurnya (bukan pembenaran) bahwa ternyata bersantai dan mengurangai kontak dengan gadget kita bisa sedikit mengalihkan perhatian. Kita lebih rileks dan tidak tegang dan was-was yang justru tidak baik bagi kesehatan fisik maupun mental. Untuk menghindari ini terjadi, Zizek, seorang filsuf dari Slovenia menyarankan untuk tidak terlalu memikirkan (untuk sementara ini) hal-hal yang berkaitan dengan situasi jangka panjang, sebaliknya kita ada baiknya membuat jadwal harian apa yang bisa kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi.

Kegiatan-kegiatan yang disarankan bisa seperti menonton film-film, bermain game, komedi, podcast tentang cerita-cerita masa lalu. Paling tidak kegiatan-kegiatan seperti ini bisa mengalihkan perhatian kita dari berita-berita yang simpang siur, hoaks, dsb. Hal itu cukup berbahaya apalagi jika kita jatuh ke dalam pilihan dilematis apa yang disebutnya sebagai “anxious paranoia” dan “ineffective Symbolization”. Bahasa sederhananya kita dihadapkan pada keresahan yang membuat gila dan kecerobohan dengan mengabaikan (berpura-puira) bahaya di depan mata. Maka kiranya tepat kegiatan-kegiatan sederhana seperti yang saya sebutkan menjadi pilihan untuk lari dari ancaman dua kenyataan itu.

Beruntungnya, tanpa disarankan Zizek-pun kami sudah melakukannya bersama kawan-kawan. Kami menonton film bareng tiap malam. Sampai-sampai ada kawan (saya sebut saja, nama dia Agung.hihi) dapat gelar boss bioskop hijauan.wkwk. Betapa besar jasa bos mini bioskop kami ini mengunduhkan kami film secara sukarela. Saya doakan semoga tercatat sebagai amal ibadahnya dan diberikan ganjaran yang setimpal di dunia (mudahan dalam bentuk jodoh indo China) maupun di akhirat (ketemu saya) kelak. Ehehe.

Film-film yang diunduhkan beragam dari Thriller, Sci-Fic, Mystery, Romance, dll. Tetapi jika di persentasekan, mungkin 80% dari semua genre film itu adalah film India (Thanks God and Agung telah menjadikan kami sebagai fanebase film India). Syukurnya stok film kami tidak pernah kurang, bahkan lebih banyak dari stok makanan kami. Oleh sebabnya kami selama karantina diri (self-quarantine) telah menjelma menjadi makhluk nokturnal menyaingi kelelawar.

Film adalah salah satu hiburan dari sekian hiburan yang bisa di dapatkan. Hal-hal barupun bermunculan atmosfer media sosial. Seperti Q&A dalam bentuk list aktifitas. Dari list pertanyaan itu nanti akan dicontreng oleh si penjawab lalu di upload di medsos.


 Ada juga permainan asah otak dimana terdapat kata-kata yang sudah diacak. Meski tidak jelas siapa melawan siapa dan siapa menilai siapa, paling tidak permainan ini cukup menghibur dan tentunya killing the time serta mengalihkan dari ke-gabut-an.



Selain hiburan-hiburan diatas, masih banyak ragam aktifitas yang bisa dilakukan seperti membuat diskusi online, kursus online, dsb. Karena di masa merebaknya wabah ini banyak sekali aplikasi-aplikasi pengajaran yang menawarkan kelas gratis. Salah satu yang saya temukan dan cukup menarik adalah aplikasi edx. Dalam aplikasi ini, kita bisa memilih dua hal: kursus dan program. Kebanyakan yang gratis adalah kursusnya. Tapi ada opsi jika ingin mendapatkan sertifikat maka mesti bayar dengan bayaran yang sudah ditetapkan.





Aplikasi ini berbasiskan di luar negeri, sedangkan aplikasi di dalam negeri juga tidak kalah banyak. Bisa kita katakan selama covid ini terjadi, begitu banyak peluang belajar-belajar daring yang tersedia. Perpustakaan-perpustakaan daringpun banyak memberikan akses buku gratis bahkan seelit Harvard dan Oxford.

Biar begitu semua kembali ke diri kita masing-masing. Opsi mana yang kita ambil akan menentukan apa yang akan kita dapatkan. Namun terlepas dari itu semua, yang paling penting adalah kita bisa menghadapi pandemic ini dengan tenang, tidak dihantui oleh keresahan dan ketakutan yang berlebihan yang justru bisa berdampak buruk pada psikologi kita.

Kajang, 06 April 2020

Share with your friends

Give us your opinion

2 comments

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done