Ketagihan Media Sosial (Ramadhan Covid-19_08) - Amaq Solah
News Update
Loading...

Sunday, May 3, 2020

Ketagihan Media Sosial (Ramadhan Covid-19_08)



Kemunculan media sosial pada hari ini sudah tidak dapat dihindari lagi. Penggunaan media sosial telah meresap ke dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Semua orang daripada usia  anak-anak sampai orang dewasa telah menggunakannya. Beberapa media sosial terkemuka yang digunakan ialah facebook, instagram, twitter, dan sebagainya. Seperti namanya, media sosial bermanfaat untuk membantu bersosialisasi antara satu orang dengan orang lainnya. Namun kenyataannya media sosial memberikan efek-efek negatif. Efek efek negatif yang terjadi antaranya ialah merenggangkan hubungan, mengganggu gugat tahap kesihatan, menjadi lalai kepada kerja seharian, dan menjadi mangsa jenayah siber.

Kesan yang perdana bawah lembayung kata ‘ ketagiahan media sosial ‘ ialah ianya merenggangkan hubungan. Banyak kejadian  kita saksikan disekliling kita yang membawa kepada kesan negatif media sosial. Ketika kita bertemu bersama rakan-rakan kita, selayaknya hal yang kita lakukan ialah menghabiskan waktu bersama. Akan tetapi hal ini tidak berlaku malahan kita  lebih banyak bermain dengan sosial media . Kebersamaan yang seharusnya meeratkan hubungan justeru menjadi lebih renggang dengan adanya sosial media. Hal ini sering kali berlaku di hentian-hentian atau ketika kita sedang beratur ketika menunggu sesuatu. Orang lebih memilih bermain dengan media sosialnya daripada berinteraksi atau berbincang  dengan orang lain.

Seterusnya, hujah yang kedua bawah kata kunci ‘ ketagihan media sosial ’ ialah ianya dapat menganggu kesihatan. Ketika kita ketagih bermain media sosial, seringkali kita tidak sedar , kita telah menghabiskan waktu berjam-jam depan layar telefon pintar kita. Padahal,penggunaan telefon pintar yang terlalu lama akan memberi kesan buruk kepada kesihatan. Menurut beberapa sumber, penggunaan telefon pintar yang terlalu lama dapat menimbulkan beberapa efek kesihatan seperti gangguan mata, dijangkiti virus, insomnia,  sendi lenguh dan kaku, menyebabkan sakit leher,risiko barah otak, mengganggu kesihatan mental. Gangguan-gangguan kesihatan ini boleh terjadi kepada siapa pun yang ketagihan sosial media.

Ketiga, ketagihan media sosial dapat membuat lalai. Seperti yang saya jelaskan diatas, ketagihan media sosial seringkali membuat orang tidak menyedari telah menghabiskan waktu berjam-jam. Disebabkan waktu yang digunakan begitu banyak, seringkali hal ini membuat orang  lalai dalam melaksanakan tugas-tugas yang seharusnya  diselesaikan. Perkara yang sedemikian seringkali menimpa semua termasuk pelajar. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya bermain media sosial. Mereka seringkali mengabaikan tugas-tugas kuliahnya hingga tarikh akhir  tiba.  Bukannya mereka tidak tahu ada tugasan, akan tetapi mereka lebih banyak bermain dengan media sosial mereka dan tidak sedar melewati waktu-waktu yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan tugasan.

Keempat, media sosial memudahkan orang ramai menjadi mangsa jenayah siber. Kemuculan media sosial telah memberikan akses informasi yang tak terbatas. Oleh sebeb itu, banyaknya informasi yang disediakan, orang ramai sukar membezakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak. Apalagi jika penggunanya tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam literasi digital. Disebabkan kekurangan literasi digital, masyarakat akan mudah terjerumus dengan  serangan siber seperti berita palsu (hoax), buli siber, dan pencurian data pengguna.

Kesimpulannya, kehadiran media sosial memang bertujuan sebagai hiburan dan sebagai akses untuk membantu orang-orang tersambung dengan pengguna lainnya. Namun penggunaanya dalam waktu yang lama akan menyebabkan penggunanya menjadi ketagihan. Ketika mereka ketagihan, banyak efek-efek negatif yang terjadi seperti yang telah dijelaskan diatas. Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi para penggunanya agar boleh menggunakan media sosial dengan lebih bijak misalnya dengan mengurangkan kekerapan penggunaannya.
****
*tulisan ini adalah salah satu tugas latihan bahasa melayu saya. Sengaja saya muat dan dokumentasikan di blog untuk mengingatkan saya bahwa saya pernah berproses belajar bahasa Melayu.  

Malaysia . 01 Mei 2020

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done